AHLAN WASAHLAN

Assalaamu'alaikum wr.wb.

Selamat datang dan bergabung bersama kami. Semoga keberkahan Allah SWT tercurahkan kepada kita semua.

REDAKSI

TIDAK SADAR PERBEDAAN

Dalam hal ikhtilaf yaitu perbedaan pendapat para pakar atau ulama berkaitan dengan masalah furu'iyah dalam hukum islam adalah sesuatu yang logis. Namun banyak orang yang menganggap bahwa pendapatnya yang benar sedang lainnya salah kemudian memperjuangkan dengan setengah memaksakan pendapat tersebut. Orang semacam ini pada dasarnya tidak menyadari, bahwa : 1. Kebenaran yang mereka perjuangkan itu adalah kebenaran menurut pendapatnya sendiri. 2. Kebenaran mutlak hanyalah milik Allah SWT. 3. Berani menyalahkan pendapat para ulama mujtahid mutlak yang sudah diakui oleh para ulama akan kapabilitasnya 4. Telah berani mengambil hak Allah. Padahal hanya Allah yang berhak menentukan mana yang benar mana yang salah 5. Hasil ijtihad para ulama pakar tetap diakui kebenarannya. Yang benar menurut Allah mendapat pahala 2 sedang yang lainnya akan mendapat 1 pahala 6. Membanarkan pendapat sendiri dan menyalahkan yang lain tidak baik bagi perkembangan kemajuan dan kekuatan islam secara keseluruhan. Terutama berkaitan dengan penguatan ukhuwwah islamiyah 7. Sejarah telah telah memberikan pelajaran yang banyak bagi umat islam. Bagaimana perpecahan dan pertikaian antar umat islam telah menghancurkan kekuatan islam 8. Umat islam mudah diadu domba karena kebiasaan saling menyalahkan

Senin, 17 Mei 2010

SIMBOLISME DALAM ADAT TINGKEPAN

Dalam tradisi jawa banyak sekali ritual adat, salah satunya adalah tingkepan. Tingkepan adalah sebuah acara adat yang dilakukan untuk permohonan bagi seorang perempuan yang baru pertama kali hamil. yaitu pada saat usia kehamilan memasuki bulan ke empat (neloni) dan pada masa kehamilan memasuki bulan ke tujuh (mitoni), dengan istilah neloni mitoni atau tingkepan.
Secara explicit tidak ada petunjuk yang dapat dijadikan dasar acara tersebut, sehingga ada yang mengatakan acara itu sebagai perbuatan sesat (bid’ah). Sebenarnya pelaksanaan tingkepan berangkat dari memahami hadis nabi yang diriwayatkan Bukhori, yang menjelaskan tentang proses perkembangan janin dalam rahim seorang perempuan. Dalam hadis tersebut dinyatakan bahwa pada saat janin berumur 120 hari (4 bulan) dalam kandungan ditiupkan ruh dan ditentukan 4 perkara, yaitu umur, jodoh, rizki dan nasibnya. Sekalipun dalam hadis tersebut tidak ada perintah untuk melakukan ritual, tetapi melakukan permohon pada saat itu tidak dilarang.
Dengan dasar hadis tersebut, maka kebiasaan orang jawa khususnya yogya-solo mengadakan upacara adat untuk melakukan permohonan agar janin yang ada dalam rahim seorang istri lahir selamat dan menjadi anak yang sholeh / sholehah.
Dalam melaksanakan acara neloni mitoni ada yang dilakukan sendiri-sendiri atau terpisah yaitu pada saat umur kehamilan 4 bulan dan 7 bulan, ada yang dilaksanakan dalam satu waktu.Dalam pelaksanaannya banyak sekali symbol symbol, yang semuanya mempunyai makna. diantaranya adalah “ Takir pontang, sudi, jadah dan masih banyak lagi yang lain. Adapun maksud dari ketiga symbol tersebut adalah :

A. Takir Pontang, (noto piker dan pontang panting)
Takir pontang adalah tempat makanan yang akan disajikan, yang terbuat dari daun pohon pisang dan janur dan dibentuk menyerupai kapal yang mempunyai maksud bahwa dalam mengrungi bahtera kehidupan harus menata diri dengan menata pikiriran karena laju perjalanan bahtera selalu pontang panting mengikuti gelombang kehidupan.
dalam bahasa jawa daun pisang mempunyai 3 tingkatan nama. yaitu :

1. Daun muda disebut pupus
Dalam mengarungi bahtera kehidupan harus senantiasa berserah diri kepada sang Maha Pencipta ( Tawakal ), karena manusia ada di dunia ada yang mengadakan dan yang mengatur kehidupannya, untuk itu semuanya diserahkan kepada sang maha Pengatur segalanya. Tawakal harus senantisa menghiasi semua gerak dan langkahnya dalam meraih impian hidupnya, baik hidup di dunia maupun hidupnya di akherat kelak.
2. Daun yang berwarna hijau tua disebut ujungan
Ujung dalam bahasa jawa mempunyai maksud penyerahan, dalam arti penyerahan seorang abdi kepada majikannya. atau penyerahan anak kepada bapaknya, dalam hal ini maksudnya adalah orang harus menyerahkan diri ( menghamba ) secara total kepada sang Maha Pencipta, karena manusia diciptakan untuk mengabdi kepada sang pencipta.
Sebagaiamana ikrar nabi Ibrahim yang diabadikan dalam Al-Quran dan dijadikan doa iftitah dalam sholat, ‘ sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata mata untuk mengabdi kepada Tuhan seru sekalian alam.
3. Daun yang telah kering disebut klaras
Klaras menjadi nglaras yang berarti hidup haruslah santai, tidak perlu tergesa gesa agar setiap langkahnya selalu dalam kebenaran, karena apabila tergesa-gesa akan gampang salah dan mudah menjadi kacau.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai kholifatullah di bumi ini manuasia harus sabar, sabar dalam beribadah, sabar dalam menerima musibah dan sabar dalam segala keadaan, apapun dan bagaimanapun harus dihadapinya,
Untuk bisa menjalankan ketiga hal tersebut dibutuhkan pertolongan dari sang Maha Segalanya, yang dalam hal ini disimbulkan dengan janur, Dalam bahasa jawa janur singkatan dari sejatining nur. Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat An-nur ayat 35. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allahlah Nurnya bumi dan langit serta apa saja yang ada di dalamnya. Nur adalah symbol penerangan, orang akan sulit melakukan aktifitas apbila dalam kegelapan, untuk itu dibutuhkan adanya penerangan agar tidak menabrak kesana kemari. Orang yang selalu dalan sinar illahi akan senantisa tenang dalam menjalani hidup dan akan selalu dalal ridloNya

B. Sudi
Sudi terdiri dari dua suku kata, yaitu Su dan Di, yang mempunyai arti baik dan indah, bentuk dari sudi menyerupai payu dara seorang perempuan, yang mempunyai maksud rizqi seorang anak untuk pertama kalinya didapat dari air susu ibu. Maksud dari sudi adalah orang harus memberi nafkah kepada anak dan istrinya ( keluarga ) harus dengan rizki yang halal dan baik ( Halalan Thoyyiban )

C. Jadah
Jadah adalah makanan yang terbuat dari ketan, yang merupakan analog dari bahasa arab Jadda, yang diambil dari kata mutiara " man jadda wajada ‘ yang artinya orang yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Dalam pepatah jawa dikatakan ‘wong kang tekun bakal merkoleh teteken kang tundone bakal tinemu ‘
Teken adalah tongkat yang biasa digunakan oarang tua yang sudah payah dalam berjalan, atau digunakan oarang buta untuk membantu dirinya dalam berjalan. Dengan adanya teken orang tidak mudah putus asa dalam mengarungi bahtera kehidupan, karena ada yang menopang dirinya apabila mengalami kelelahan, atau apabila dalam kegelapan, sementara tidak membawa alat penerangan bisa digunakan untuk membantu menelusuri kegelapan agar terhindar dari rintangan yang ada dihadapannya.
Dalam penyajiannya jadah dibuat berwarna warni, diantaranya putih, kuning, hijau, merah dsb, yang mempunyai maksud :
1. Putih, adalah lambang kesucian, dalam menjalani rutinitas kehidupannya harus selalu dalam keadaan suci, lahir maupun batin. Apa yang diusahakan haruslah suci,
2. Kuning, adalah lambang kebangkitan, maksudnya dalam keadaan apapun dan bagaimanapun tidak boleh putus asa, apabila menemui kegagalan harus bangkit dan berusaha kembali, belajar dari kegagalannya agar tidak terulang, apabila salah dalam melangkah secepatnya dikoreksi kesalahannya dst.
3. Hijau adalah lambang kemakmuran, artinya semua usaha yang dilakukan dalam rangka meciptakan kemakmuran. Kemakmuran dalam pengertian yang luas, yaitu dalam rangka mewujudkan rahmatan lil ‘alamin.
4. Merah, adalah lambang keberanian, orang harus berani melakukan apa saja demi terwujudnya cita cita, selama apa yang dilakukan tidak melanggar norma yang berlaku, terlebih norma agama.
Disamping makna-makna diatas, warna warni juga mengandung maksud berbagai macam bentuk usaha atau profesi, orang tidak boleh terpaku pada satu macam usaha atau profesi, sehingga tidak mudah merasa puas serta tidak mudah putus asa, karena di dalanm hidup di dunia ini banyak sekali piliihan usaha yang dapat dijadikan pilihan, untuk memenuhi hajat hidupnya.Wallahu a`lam bi showab
ARTIKEL LAINNYA :
1. PERBEDAAN ITU RAHMAT ?
2. FENOMENA MAJELIS ZIKIR
3. ANCAMAN GLOBAL TERHADAP DUNIA ISLAM
4. JANGAN MUDAH MENCELA SESAMA MUSLIM
5. TAHLILAN DI MAKAM GUS DUR
6. SHOLAT SEBAGAI MEDIA MI'RAJ